July 4, 2008

Pelajaran dari Film KUNGFU PANDA - have a blessed weekend

. July 4, 2008


KUNG FU PANDA

Po , si Panda jantan, yang sehari-hari bekerja
di toko mie ayahnya,
memiliki impian untuk menjadi seorang pendekar
Kung Fu. Tak disangka,
dalam suatu kompetisi, Po dinobatkan sebagai
Pendekar Naga yang
dinanti-nantikan kehadirannya untuk melindungi
desa dari balas dendam
Tai Lung.

Saat menonton film animasi ini, saya seperti
diingatkan tentang
beberapa hal:

1. The secret to be special is you have to
believe you're special.

Po hampir putus asa karena tidak mampu
memecahkan rahasia Kitab Naga,
yang hanya berupa lembaran kosong. Wejangan dari
ayahnya-lah yang
akhirnya membuatnya kembali bersemangat dan
memandang positif dirinya
sendiri. Kalau kita berpikir diri kita adalah
spesial, unik, berharga
kita pun akan punya daya dorong untuk melakukan
hal-hal yang spesial.
Kita akan bisa, kalau kita berpikir kita bisa.
Seperti kata Master
Oogway, You just need to believe

2. Teruslah kejar impianmu.

Po , panda gemuk yang untuk bergerak saja susah
akhirnya bisa menguasai
ilmu Kung Fu. Berapa banyak dari kita yang
akhirnya menyerah, gagal
mencapai impian karena terhalang oleh pikiran
negatif diri kita
sendiri? Seperti kata Master Oogway, kemarin
adalah sejarah, esok
adalah misteri, saat ini adalah anugerah,
makanya disebut Present
hadiah). Jangan biarkan diri kita dihalangi oleh
kegagalan masa lalu
dan ketakutan masa depan. Ayo berjuanglah di
masa sekarang yang telah
dianugerahkan Tuhan padamu.

3. Kamu tidak akan bisa mengembangkan orang
lain, sebelum kamu
percaya dengan kemampuan orang itu, dan
kemampuan dirimu sendiri.

Master ShiFu ogah-ogahan melatih Po . Ia
memandang Po tidak berbakat.
Kalaupun Po bisa, mana mungkin ia melatih Po
dalam waktu sekejap.
Kondisi ini berbalik seratus delapan puluh
derajat, setelah ShiFu
diyakinkan Master Oogway -gurunya- bahwa Po
sungguh-sungguh adalah
Pendekar Naga dan Shi Fu satu-satunya orang yang
mampu melatihnya.
Sebagai guru atau orang tua, hal yang paling
harus dihindari adalah
memberi label bahwa anak ini tidak punya peluang
untuk berubah.
Sangatlah mudah bagi kita untuk menganggap orang
lain tidak punya
masa depan. Kesulitan juga acap kali membuat
kita kehilangan percaya
diri, bahwa kita masih mampu untuk membimbing
mereka.


4. Tiap individu belajar dengan cara dan
motivasinya sendiri.

Shi Fu akhirnya menemukan bahwa Po baru termotivasi dan
bisa
mengeluarkan semua kemampuannya, bila terkait
dengan makanan. Po
tidak bisa menjalani latihan seperti 5 murid
jagoannya yang lain.
Demikian juga dengan setiap anak. Kita ingat ada
3 gaya belajar yang
kombinasi ketiganya membuat setiap orang punya
gaya belajar yang
unik. Hal yang menjadi motivasi tiap orang juga
berbeda-beda. Ketika
kita memaksakan keseragaman proses belajar,
dipastikan akan ada
anak-anak yang dirugikan.

5. Kebanggaan berlebihan atas anak/murid/diri
sendiri bisa membutakan
mata kita tentang kondisi sebenarnya, bahkan
bisa membawa mereka ke
arah yang salah.

Master ShiFu sangat menyayangi Tai Lung, seekor
macan tutul, murid
pertamanya, yang ia asuh sejak bayi. Ia
membentuk Tai Lung sedemikian
rupa agar sesuai dengan harapannya. Memberikan
impian bahwa Tai Lung
akan menjadi Pendekar Naga yang mewarisi ilmu
tertinggi. Sayangnya
Shi Fu tidak melihat sisi jahat dari Tai Lung
dan harus membayar
mahal, bahkan nyaris kehilangan nyawanya.
Seringkali kita memiliki image yang keliru
tentang diri
sendiri/anak/murid kita. Parahnya, ada pula yang
dengan sengaja
mempertebal tembok kebohongan ini dengan hanya
mau mendengar
informasi dan konfirmasi dari orang-orang
tertentu. Baru-baru ini
saya bertemu seorang ibu yang selama 14 tahun
masih sibuk membohongi
diri bahwa anaknya tidak autis. Ia lebih senang
berkonsultasi dengan
orang yang tidak ahli di bidang autistik.
Mendeskreditkan pandangan
ahli-ahli di bidang autistik. Dengan sengaja
memilih terapis yang
tidak kompeten, agar bisa disetir sesuai
keinginannya. Akibatnya
proses terapi 11 tahun tidak membuahkan hasil
yang signifikan. Ketika
kita punya image yang keliru, kita akan
melangkah ke arah yang
keliru.

6. Hidup memang penuh kepahitan, tapi jangan
biarkan kepahitan
tinggal dalam hatimu.

Setelah dikhianati oleh Tai Lung, Shi Fu tidak
pernah lagi menunjukkan
kebanggaan dan kasih sayang pada murid-muridnya.
Sisi terburuk dari
kepahitan adalah kita tidak bisa merasakan kasih
sayang dan tidak bisa
berbagi kasih sayang.

7. Keluarga sangatlah penting.

Di saat merasa terpuruk, Po disambut hangat oleh
sang ayah. Berkat
ayahnya pula Po dapat memecahkan rahasia Kitab
Naga dan menjadi
Pendekar nomor satu. Sudahkah kita memberi
dukungan pada anggota
keluarga kita?


-blessed to bless-

0 comments:

 

© Copyright 2007-2008. Fresh Juice For The Soul . All rightsreserved | aminati-blog.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com